Senin, 03 Juli 2017

John Van Lieshout, Taipan Properti dari Negeri Kangguru




Ekspansi adalah harga mati bagi pebisnis ulung. Kendati dunia properti Australia tengah terancam bubble, John Van Lieshout tak gentar berekspansi.

Malahan, lahan bisnis properti kini semakin meluas. Berawal dari mengelola perkantoran dan pusat perbelanjaan, Lieshout kini tengah asyik bermain di bisnis resor dan hunian lewat bendera usaha Unison Projects.

Masih memegang prinsip anti-berutang, Lieshout tak kehabisan akal berekspansi. Pebisnis properti berusia 67 tahun ini memutar pendapatan tetap hasil sewa ruang perkantoran dan pusat perbelanjaan.

Maklum, di awal terjun ke bisnis properti, gedung komersil dan ritel menjadi fokus bisnis Unison.

Saat ini, ada sejumlah portfolio properti yang menjadi tulang punggung Unison. Misalnya, gedung perkantoran Village Greater Union Hoyts Centre dan 20Hunter Street. Lieshout membeli dua gedung ini senilai US$ 200 juta di akhir tahun 2009 silam.

Sukses di bisnis gedung komersil, Lieshout juga membeli pusat perbelanjaan milik GPT Group di Brisbane senilai US$ 100 juta.
John Van Lieshout melakukan pembelian ini dengan menggunakan dana hasil penjualan jaringan Super A-Mart. Lieshout mendapatkan dana A$ 500 juta dari penjualan jaringan toko furnitur tersebut.

Nah, Lieshout kembali menggunakan resep yang sama untuk menuai keuntungan di lahan bisnis baru. Setelah pendapatan berkelanjutan (recurring income) dari properti komersil dan ritel membesar, Lieshout masuk ke properti resor dan hunian.

Selengkapnya :  http://blog.citragran.com/content-982-john-van-lieshout-taipan-properti-dari-negeri-kangguru.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar